Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati & Aktivis Pendidikan)
Pada tanggal 8 februari 2024 umat Islam baru saja memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, sebuah peristiwa yang sangat luar biasa.
Pengertian dari Isra Miraj adalah Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid al-Haram di Mekkah ke Masjid al-Aqsha di al-Quds, Palestina.
Sedangkan Miraj adalah naiknya Rasulullah SAW menembus lapisan langit tertinggi sampai batas yang tidak bisa dijangkau oleh semua makhluk, malaikat, jin dan manusia. Dan perjalanan itu berlangsung hanya semalam.
Karena isra Miraj termasuk peristiwa yang luar biasa, sehingga Isra Miraj menyimpan banyak hikmah dan pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat.
Dan dalam tulisan opini kali ini, penulis akan membahas pentingnya Isra Miraj untuk generasi muda khususnya di dunia pendidikan.
Pertama, peristiwa Isra Miraj adalah momen yang baik untuk memperkuat aqidah umat Islam.
Manusia cerdas seperti Abu Bakar yang bisa menerima kebenaran peristiwa itu tanpa banyak berpikir dan ragu. Dengan tegas ia mengatakan.
“Jika memang benar Muhammad yang mengatakannya, dia telah berkata benar, dan sungguh aku akan membenarkannya lebih dari itu.”
Para guru di sekolah-sekolah harus melahirkan peserta didik yang beradab seperti Abu Bakar al-Shiddiq. Manusia-manusia yang keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya tidak menyisakan keraguan sedikitpun.
Jika murid sudah punya aqidah yang kuat, benar dan lurus, maka kita sebagai orang tua tidak akan kawatir, generasi muda sebagai calon pemimpin.
Akan terpengaruh oleh paham komunisme dan kapitalisme yang sangat bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar negara kita.
Kedua, Isra Miraj memberi isyarat pentingnya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Kita semua merindukan sosok ulama sekaligus ilmuwan seperti Ibn Haytham, al-Biruni, al-Khawarizmi dan sebagainya.
Tokoh-tokoh ini lahir dari proses pendidikan yang Islami dan terintegrasi antara ilmu dan adab.
Maka saatnya sekarang murid harus kita beri empat kompetensi, yaitu kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan ketrampilan, sehingga akan lahir ilmuwan dari murid-murid kita.
Ketiga, Isra Miraj juga mengandung pendidikan ibadah, yaitu pentingnya mendirikan shalat, buah yang diharapkan dari shalat ini adalah akhlak yang baik.
Sebab Allah SWT menyatakan bahwa shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar (QS al-Ankabut:45).
Di dalam shalat kita dididik untuk menjadi orang yang cinta kebersihan, memakai pakaian yang beradab, disiplin waktu, siap memimpin dan dipimpin, rendah hati, menjaga persatuan.
Dan silaturahmi (saat shalat berjamaah), menebarkan kedamaian (salam) kepada sesama dan sebagainya.
Salah satu permasalahan di sekolah negeri atau sekolah umum adalah waktu shalat dan istirahat yang terlalu sebentar ada yang cuma 20-30 menit.
Padahal seharusnya agar nyaman dan cukup waktu minimal 60 menit untuk makan, istirahat dan shalat. Pihak sekolah harus memperhatikan hal ini, jangan cicing wae. Jayalah Indonesiaku. ***