Jaro Ade Mendengar ‘JANGAR’ Sambangi Pedagang Pasar Parung

0
JARO ADE
FOTO : IST

NARASITODAY.COMCalon bupati Bogor Ade Ruhandi atau yang akrab disapa Jaro Ade tak pernah lelah untuk turun ke masyarakat, ngobrol langsung dengan seluruh element masyarakat untuk mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi masyarakat Kabupaten Bogor.

“Saya punya semacam konsep yang saya sebut ‘JANGAR’ (Jaro Ade Mendengar), bukan hanya mendengarkan keluh kesah masysarakat yang datang ke rumah saya saja, namun saya juga jemput bola alias turun langsung ke masyarakat,” ujar Jaro Ade.

Seperti yang dilakukan calon bupati Bogor satu – satunya dari Partai Golkar di Pasar parung, Jaro Ade langsung berinteraksi dengan para pedagang pasar Parung untuk menanyakan soal aktivitas dipasar tersebut.

Baca Juga :  Rudy Susmanto - Jaro Ade Janjikan Peningkatan Infrastruktur dan Kesejahteraan untuk Atasi Banjir di Bogor

“Yang pertama saya tanya soal keamanan dan kenyamanan pasar, kemudian soal harga sembako yang terkadang naik terkadang turun, lalu daya beli masyarakat,” kata Jaro Ade.

Menurut Jaro Ade, tata kelola pasar sangatlah penting, bagaimana supaya masyarakat baik penjual maupun pembeli nyaman berbelanja di pasar.

“Jika pasar dikelola dengan benar seperti contoh soal kebersihan pasar, pasti ketika pasarnya bersih masyarakat pun akan merasa nyaman berbelanja di pasar,” kata Jaro Ade.

Baca Juga :  TP-PKK Kabupaten Bogor Lakukan Monitoring dan Evaluasi 10 Pokok Program TP PKK, Dorong Perubahan Positif di Masyarakat

Kemudian, lanjut Jaro Ade, harga sembako yang relatif murah dan terjangka, otomatis masyarakat mulai dari golongan menengah ke bawah akan berbondong – bondong balnja ke pasar.

“Untuk harga sembako, tentunya harus ada pengawasan serius dari pihak pemerintah dalam hal ini PD Pasar, sehingga tidak ada lagi permainan harga apalagi menjelang hari – hari besar keagamaan,” ucap Jaro Ade.

Jaro Ade pun berujar, jika dirinya terpilih menjadi bupati Bogor, tata kelola seluruh pasar di Kabupaten Bogor harus dilakukan perbaikan secara konkrit. Dizaman seraba digitalisasi pasar konfensional tikak mudah bersaing jika kondisi pasar masih kumuh dan kotor.

Baca Juga :  Rudy Susmanto Perkenalkan Program Sajadah dan Visi Besar untuk Kabupaten Bogor di Citeureup

“Jika saya lihat, hari ini masih banyak masyarakat yang berbelanja langsung ke pasar, namun apa yang dikeluhkan masyasrakat soal pasar yang becek dan kotor masih ada. Bagaimana pembeli nyaman berbelanja ke pasar jika pasarnya masih seperti itu,” tutur Jaro Ade.

“Ini tugas pengelola pasar untuk membuat nyaman, aman, sehingga masyarakat pun tidak ragu berbelanja ke pasar. Jangan sampai masyarakat meninggalkan pasar dan lebih memilih belanja sembako di mall,” pungkasnya. ***