Irigasi Cisasah Peninggalan Belanda Dinormalisasi

0

NARASITODAY.COM – Saluran irigasi di wilayah Cisasah Kanan di Desa Petir, Kecamatan Dramaga menjadi bagian dari sejarah.

Sisa-sisa peninggalan kolonial Belanda tersebut kondisinya rusak dan tengah di perbaiki oleh oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sepanjang 425 meter.

Anggota P3A Petir Jaya, Jaya mengungkapkan sebuah saluran irigasi di wilayah Cisasah Kanan menjadi bagian dari sejarah, namun kondisinya rusak sehingga banyak dikeluhkan para petani.

Baca Juga :  FKJ Ngahiji Tuntut Pemkab Bogor Peduli Sejarah dan Budaya: Pendopo Kewedanaan Jasinga Jadi Tuntutan Utama Aksi

Padahal, selama ini saluran irigasi Cisasah yang dibangun pada masa kolonial masih dimanfaatkan sebagai penyedia dan pengatur distribusi air bagi pertanian masyarakat maupun keperluan lain.

“Lewat bantuan dari APBD dengan nilai anggaran Rp 195 Juta, Irigasi sepanjang 425 meter tersebut kembali di perbaiki guna mengaliri persawahan di Desa Petir dan Desa Neglasari,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dibalik Setiap Era yang Membentuk Sejarah

Jaya mengungkapkan sebelum Saluran Irigasi Cisasah Kanan di perbaiki, kondisi rusak dan banyak yang jebol . Padahal, irigasi peninggalan kolonial Belanda tersebut di manfaatkan oleh petani di Desa Petir dan Desa Neglasari.

Untuk itu, pembangunan Irigasi sangat di nantikan oleh para petani guna mengalami puluhan hektare pesawahan.

 

“Mayoritas masyarakat Petir berprofesi sebagai petani, sehingga perbaikan saluran irigasi sangat dibutuhkan dan membantu sektor pertanian di Desa Petir,”ungkapnya.

Baca Juga :  Sepele! Ternyata Labu Kaya Manfaat Bagi Kesehatan Lho

Sementara itu. Kepala Desa Petir, Sukardi mengaku sangat terbantu ada bantuan perbaikan irigasi dari Dirjen Sumber Daya air Balai besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.

Sebab, dengan keterbatasan anggaran desa tidak semua pembangunan infrastruktur di wilayah bisa tercover.

“Irigasi tersier merupakan kebutuhan yang urgent bagi para petani, terlebih di musim kemarau ini,” tukasnya.***