Boneka Labubu Membuat Heboh Dan Diborong Banyak Orang

0
Ilustrasi boneka labubu

NARASITODAY.COM– seniman asal Belgia Kasing Lung,telah membuat heboh media sosial dan didunia nyata.popularitasnya meluas setelah Lisa Blackpink memamerkan boneka labubunya.

tetapi Bukan cuma boneka Labubu, banyak hal yang menjadi tren dan viral di media sosial membuat orang cenderung latah. Fenomena ini biasa dikaitkan dengan istilah FOMO atau Fear of Missing Out.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, FOMO merujuk pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, mengalami hal-hal baru, atau menjalani kehidupan yang lebih baik.

Baca Juga :  MAN 2 Bogor Adakan IHT untuk Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka

Mengalami FOMO dapat membuat seseorang merasa tidak terhubung dengan kejadian terkini yang sering dianggap ‘seharusnya dilakukan’.

“Dengan kemajuan media sosial, orang-orang tidak dapat lepas dari FOMO,” kata c klinis Amy Sullivan, PsyD.

Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara kesehatan mental dan FOMO. Misalnya, FOMO berkorelasi positif dengan depresi dan kecemasan dan secara signifikan memicu stres.

Keinginan untuk terhubung secara sosial dapat mendorong FOMO. Wajar bagi manusia untuk merasakan kebutuhan akan hubungan interpersonal dan ingin memiliki sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.

Baca Juga :  Mengurangi Stres Dengan Sentuhan: Penemuan Unik Dari Seorang Profesor

Sebuah studi tahun 2013 menyebut bahwa FOMO bisa menjadi hasil dari kebutuhan psikologis seseorang yang tidak terpenuhi. Kurangnya hal tersebut bisa mendorong seseorang untuk lebih terlibat dengan media sosial, menciptakan lingkaran setan FOMO.

FOMO juga terkadang dialami orang-orang yang minim self esteem atau kepercayaan diri. Lantaran tak yakin dengan apa yang dirinya inginkan atau sukai, seseorang reflek mengikuti apa yang orang lain miliki dan lakukan.

Baca Juga :  Lima Kebiasaan Tanpa Disadari Bikin Badan Jadi Gemuk 

“Kalau self esteem-nya nggak ada, pastinya jadi ikut-ikutan orang lain karena dia sendiri nggak tahu dia sukanya apa, maunya apa. Takut kalau nggak kayak begitu (mengikuti yang orang lain lakukan), nggak sesuai sama yang orang lain lakukan, harapkan,” tutur psikolog klinis Kantiana Taslim.***