Suara Sifat: Merangkai Seni dan Literasi, Menyampaikan Pesan Kebaikan

0
Siti Fatimah (23), yang akrab disapa Suara Sifat, terus konsisten menekuni dunia seni dan literasi.

NARASITODAY.COM – Di tengah kesibukannya sebagai pekerja, Siti Fatimah (23), yang akrab disapa Suara Sifat, terus konsisten menekuni dunia seni dan literasi.

Baginya, seni bukan hanya sekadar karya, tapi juga media dakwah untuk menyampaikan kebaikan kepada masyarakat.

Melalui panggilan “Suara Sifat”, Siti Fatimah ingin mempersembahkan karya seninya yang tak hanya bercerita tentang dirinya, tapi juga kampung halamannya, Rumpin, Kabupaten Bogor.

“Suara itu suara saya dalam bentuk puisi, monolog, dan sajak. Nama ‘Suara Sifat’ itu aku pilih karena aku ingin mengaitkannya dengan Rumpin. Banyak karyaku yang bercerita tentang kampung halaman,” ungkapnya, Sabtu (4/10/2024).

Baca Juga :  Pemdes Cibentang Santuni Ratusan Anak Yatim dan Dhuafa Hasil Celengan Warga

Tak hanya fokus pada seni, Suara Sifat juga aktif di komunitas literasi Bogor Book Party. Setiap akhir pekan, ia mengunjungi Perpustakaan Galeri Kota Bogor untuk bertemu dengan sesama pecinta literasi atau yang ia sebut bookmates.

Diskusi dan berbagi keresahan tentang rendahnya tingkat literasi di Indonesia menjadi kegiatannya yang tak pernah absen.

Baca Juga :  Akibat Kelelahan 16 Pengawas TPS di Jabar Meninggal Dunia, Ratusan Dirawat Di Rumah Sakit

Literasi di daerah kita aja masih rendah, masa kita tega membiarkannya? Bagaimana Indonesia bisa mencapai Indonesia Emas 2045 kalau literasi kita tidak ditingkatkan?,” tegasnya.

Menariknya, meskipun memiliki latar belakang pendidikan ekonomi, Siti tak merasa terbatasi.

Baginya, minat terhadap seni dan literasi tak terikat dengan jurusan yang diambil di bangku kuliah. Bahkan, ia menjadi salah satu pelopor terbentuknya komunitas Bogor Book Party.

Baca Juga :  Jelang Ramadhan Perkebunan Nusantara Regional 2 Gelar Santunan Dan Pengobatan Gratis Untuk Warga Garut

“Gelar sarjana ekonomi gak membatasi langkahku. Pada akhirnya, hidup yang menentukan bukan gelar. Yang penting adalah bagaimana kita memanfaatkan apa yang kita miliki untuk berbuat baik,” ujarnya penuh semangat.

Dengan terus aktif di ranah seni dan literasi, Suara Sifat membuktikan bahwa kreativitas dan kecintaan terhadap pengetahuan bisa menjadi kendaraan untuk membawa perubahan di masyarakat.

Semangatnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus bergerak dan tak takut melampaui batasan.***