NARASITODAY.COM – Liverpool FC telah menegaskan komitmennya terhadap tindakan anti-kekerasan dengan mengumumkan bahwa 75 fans telah dihukum seumur hidup akibat keterlibatan mereka dalam praktik penjualan tiket ilegal dan perilaku kekerasan di Anfield.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya klub untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua penggemar, serta untuk melindungi integritas pertandingan yang menjadi ciri khas klub.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada 1 November 2024, Liverpool menyatakan bahwa mereka telah melakukan investigasi mendalam terkait aktivitas para penggemar yang terlibat dalam penjualan tiket secara ilegal, yang sering kali berujung pada kerusuhan dan kekacauan di dalam stadion.
“Kami tidak akan mentolerir perilaku yang merusak pengalaman menonton pertandingan bagi penggemar lainnya,” ujar pernyataan tersebut.
“Keputusan untuk memberikan hukuman seumur hidup ini adalah langkah tegas yang menunjukkan bahwa kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di Anfield.”lanjutnya
Klub juga mengungkapkan bahwa mereka telah menutup lebih dari 100.000 akun palsu yang terlibat dalam penjualan tiket ilegal dan masih melakukan peninjauan terhadap lebih dari 5.500 akun lainnya. Liverpool mengimbau kepada semua penggemar untuk tidak membeli tiket dari sumber tidak resmi dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.
Dalam wawancara setelah pengumuman tersebut, CEO Liverpool FC, Billy Hogan, menjelaskan lebih lanjut tentang langkah-langkah yang diambil oleh klub. “Kami percaya bahwa setiap orang berhak menikmati pertandingan sepak bola dalam suasana yang aman dan damai. Tindakan ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi semua penggemar.”
Hogan juga menambahkan, “Kami ingin mengingatkan semua penggemar bahwa kekerasan dan perilaku buruk tidak akan pernah diterima di stadion kami. Kami akan terus bekerja sama dengan pihak kepolisian dan otoritas lokal untuk memastikan bahwa setiap pertandingan berlangsung dengan aman.” Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara klub, penggemar, dan pihak berwenang dalam menciptakan pengalaman menonton yang aman.
Langkah ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kekerasan di stadion sepak bola, terutama setelah beberapa insiden yang melibatkan suporter di berbagai liga Eropa. Liverpool berharap tindakan tegas ini dapat menjadi contoh bagi klub-klub lain dalam upaya memerangi kekerasan dan menjaga atmosfer positif di pertandingan.
Dengan keputusan ini, Liverpool FC menunjukkan bahwa mereka tidak hanya peduli terhadap prestasi di lapangan, tetapi juga terhadap keselamatan dan kesejahteraan semua penggemar yang mencintai klub. Keberanian klub untuk mengambil tindakan tegas ini diharapkan dapat memperkuat komitmen mereka terhadap nilai-nilai sportivitas dan keamanan dalam dunia sepak bola.
Dalam penutup wawancaranya, Hogan menyampaikan harapan agar semua pihak dapat bersatu untuk menciptakan pengalaman sepak bola yang lebih baik, dengan mengatakan, “Mari kita semua bekerja sama untuk memastikan bahwa stadion kami adalah tempat yang aman dan menyenangkan bagi semua orang.”***