5 Kebiasaan Sepele yang Meningkatkan Risiko Serangan Jantung

0
Ilustrasi Serangan Jantung

NARASITODAY.COM Penyakit jantung tetap menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia, di mana penyakit jantung iskemik dan stroke mendominasi angka kematian. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, penyakit jantung iskemik menyumbang sekitar 14,38 persen dari total kematian, menjadikannya sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling mendesak.

Banyak orang tidak menyadari bahwa beberapa kebiasaan sepele yang dilakukan sehari-hari dapat meningkatkan risiko serangan jantung secara signifikan. Kebiasaan-kebiasaan ini sering kali dianggap remeh dan tidak diperhatikan, padahal dampaknya bisa sangat serius bagi kesehatan jantung.

Salah satu kebiasaan yang perlu diperhatikan adalah kurangnya aktivitas fisik. Gaya hidup sedentari, di mana seseorang menghabiskan waktu berjam-jam duduk tanpa bergerak, dapat menyebabkan penumpukan lemak dan kolesterol dalam tubuh.

Baca Juga :  Ketua DPRD Rudy Susmanto Minta Pemkab Bogor Sinergi dengan Ahli, Tingkatkan Produktivitas Bidang Pertanian

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang duduk lebih dari delapan jam sehari memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung dibandingkan mereka yang aktif bergerak. Oleh karena itu, penting untuk menyisipkan waktu bergerak dalam rutinitas harian.

Kebiasaan makan yang tidak sehat juga berkontribusi besar terhadap risiko penyakit jantungInilah, lima kebiasaan sepele yang meningkatkan risiko serangan jantung:

1. Duduk Sepanjang Hari

Kebiasaan duduk terlalu lama, terutama bagi mereka yang bekerja di depan komputer, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Studi menunjukkan bahwa orang yang duduk lebih dari lima jam sehari memiliki risiko dua kali lipat mengalami gagal jantung. American Heart Association merekomendasikan untuk aktif bergerak setidaknya 150 menit per minggu untuk menjaga kesehatan jantung.

Baca Juga :  Lebih dari Sekadar Hiasan, Ini 5 Manfaat Kesehatan Daun Suji yang Perlu Diketahui

2. Kurang Tidur

Tidur yang tidak cukup dapat mengurangi waktu bagi jantung untuk beristirahat dan memulihkan diri. Kurangnya tidur berhubungan dengan peningkatan tekanan darah dan stres, yang keduanya merupakan faktor risiko utama serangan jantung. Para ahli merekomendasikan agar orang dewasa mendapatkan setidaknya 7-8 jam tidur berkualitas setiap malam.

3. Merokok

Kebiasaan merokok tidak hanya merusak paru-paru tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan jantung. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah, mengurangi kadar oksigen dalam darah, dan merusak pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung secara signifikan.

4. Stres Berlebihan

Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, yang jika dibiarkan terus-menerus dapat mengarah pada serangan jantung. Mengelola stres melalui olahraga, meditasi, atau aktivitas yang menyenangkan sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Baca Juga :  Pelepasan Drg. Mike Kaltarina Mars Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

5. Pola Makan Tidak Sehat

Kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh dapat memicu obesitas, hipertensi, dan kolesterol tinggi semua faktor risiko utama penyakit jantung. Penting untuk menerapkan pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian serta membatasi asupan makanan olahan.

menyadari kebiasaan-kebiasaan sepele ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengubahnya, kita dapat secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung dan meningkatkan kualitas hidup. Kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat harus ditanamkan sejak dini agar kita semua dapat hidup dengan lebih baik dan lebih panjang.***