Viral Pungutan Liar di Kawasan Wisata TNGHS, Oknum Warga Minta Uang di Area Hutan Pinus

0
Tangkapan layar oknum warga pelaku pungli TikTok @avrilyone

NARASITODAY.COM – Sebuah video yang memperlihatkan aksi pungutan liar (pungli) di kawasan wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menjadi viral di media sosial.

Video berdurasi 1 menit 24 detik tersebut diunggah oleh akun TikTok @avrilyone, dan memperlihatkan seorang pria yang diduga warga sekitar meminta sejumlah uang kepada wisatawan yang tengah berkunjung.

Dalam keterangan videonya, pemilik akun menjelaskan bahwa dirinya bersama teman-teman baru saja pulang dari Curug di kawasan Bogor.

Di tengah perjalanan, mereka singgah sebentar di area hutan pinus di pinggir jalan untuk berfoto.

Baca Juga :  Resep Brownies Kukus Ny Liem: Lezat dan Mudah Dibuat di Rumah

“Awal kita datang, tempat ini benar-benar sepi, gak ada orang sama sekali ataupun penjaganya, ya karena ini area pohon pinus pinggir jalan jadi kita kira bebas aja dimasukin sama siapapun,” jelas @avrilyone dalam videonya.

Namun, setelah sekitar 15 menit berada di sana, seorang pria tiba-tiba mendatangi mereka dan meminta uang tiket masuk, meski mereka sebelumnya sudah membayar tiket masuk sebesar Rp30 ribu di gerbang utama.

Baca Juga :  Pj. Bupati Bogor Terima Pemkab Minahasa Lakukan Studi Tiru Bidang Pemerintahan Keamanan dan Ketertiban Umum  

“Pas kita datang gak ada penjaganya, jadi kita kira bebas masuk aja. Di sini juga gak ada plang yang menunjukkan bahwa harus bayar, dan kita juga tidak nyampah,” jelasnya lagi.

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Resort Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukiman, memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa peristiwa pungli tersebut terjadi di area jalan yang bukan merupakan bagian dari objek wisata resmi.

“Sebenarnya, mereka (Oknum pelaku) sudah dipanggil untuk klarifikasi. Saat masuk memang tidak ada penjaga, namun saat keluar ada orang yang meminta uang sebesar Rp5 ribu,” kata Sukiman saat dikonfirmasi pada Selasa, 17 September 2024.

Baca Juga :  Perang Sarung di Jonggol Pecah, Satu Orang di Keroyok 

Sukiman juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah internal untuk menangani pelaku.

“Kami telah melarang pelaku untuk masuk ke area tersebut. Karena Kadang-kadang, dia juga berani meminta uang ke petugas resort. Karena pelaku ini memiliki gangguan mental, kami sudah berkomunikasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk menyelesaikan masalah ini,” pungkasnya.***