Ledakan di Pabrik Pengolahan Logam Bogor, Diduga Korsleting Listrik, Kerugian Capai Ratusan Juta

0

NARASITODAY.COM – Sebuah pabrik pengolahan logam di Kampung Cibadak Kaum, RT 01/02, Desa Cibadak, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, meledak pada Jumat (20/9) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB.

Pabrik yang dimiliki oleh CV. Mitra Usaha Jaya Abadi itu mengalami kerusakan parah, namun beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini.

Menurut Kapolsek Ciampea, Kompol Suminto, sumber ledakan berasal dari tungku induksi pengolahan logam di pabrik tersebut.

“Ledakan diduga kuat akibat korsleting listrik. Pada saat kejadian, tidak ada aktivitas di pabrik. Tungku hanya dioperasikan ketika ada pesanan,” jelasnya.

Baca Juga :  Tak Pahami Informasi Publik, KANNI Kabupaten Bogor Akan Gugat Puluhan SMPN di Kabupaten Bogor ke Komisi Informasi

Diketahui, pabrik tersebut terakhir beroperasi pada Agustus 2023. Selain pabrik, ledakan juga merusak tiga rumah warga yang berada di dekat lokasi kejadian.

Bagian atap dan plafon rumah-rumah tersebut mengalami kerusakan akibat kuatnya getaran dari ledakan.

Pemilik Bangunan: Awalnya Dikira Gempa

Pemilik pabrik, Aang Anwar saat di kunjungi wartawan menceritakan detik-detik ledakan yang mengejutkannya.

“Pukul 04.00 WIB, saya sedang tidur. Tiba-tiba ada getaran besar, saya pikir gempa. Saya langsung menggendong anak dan lari keluar rumah. Setelah itu, saya baru tahu ternyata gudang yang meledak,” ujarnya.

Aang menambahkan bahwa di gudang tersebut ada dua orang penjaga yang sedang menonton televisi saat ledakan terjadi. Beruntung, mereka juga selamat tanpa cedera.

Baca Juga :  Pedagang Pasar Leuwiliang Menjerit, Harga Beras Naik Hingga 16 Ribu Perkilo

“Alhamdulillah, tidak ada yang terluka. Kalau ada aktivitas saat itu, bisa saja terjadi hal yang lebih buruk,” ungkapnya.

Menurut Aang, ledakan ini diduga kuat disebabkan oleh korsleting pada salah satu alat di pabrik, meskipun saat kejadian tidak ada aktivitas produksi.

“Biasanya tungku otomatis mati sendiri saat mencapai suhu 400-500 derajat Celsius, dan selalu ada orang yang mengawasi jika dioperasikan. Kami menduga ada masalah pada sistem NSB atau perangkat otomatisnya,” jelas Aang.

Baca Juga :  TP-PKK Desa Rawa Panjang Lolos Nominasi Gelari Pelangi, Pj. Sekda Bogor Saksikan Langsung Rechecking

Atas kejadian ini, Aang memperkirakan kerugian mencapai sekitar 100 juta. Ia juga menyatakan siap bertanggung jawab atas perbaikan rumah warga yang rusak akibat ledakan.

“Saya sudah membeli bahan material untuk memperbaiki tiga rumah warga yang terdampak. Kami juga akan mengadakan musyawarah dengan warga dan aparat setempat untuk membahas langkah-langkah selanjutnya,” bebernya.

Aang pun menegaskan bahwa kejadian ini merupakan musibah yang tidak bisa diprediksi.

“Ini murni musibah. Semoga warga yang terkena dampak diberi ketabahan, dan saya akan bertanggung jawab penuh untuk memperbaikinya,” tutupnya.***