Komitmen Perangi Narkoba, Pj. Bupati Bogor Dianugerahi Penghargaan P4GN oleh BNN Provinsi Jawa Barat

0
Komitmen Perangi Narkoba, Pj. Bupati Bogor Dianugerahi Penghargaan P4GN oleh BNN Provinsi Jawa Barat

NARASITODAY.COM – Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu terima piagam penghargaan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika atau P4GN dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat. Piagam diterima langsung Pj. Bupati Bogor dari Kepala BNNK Bogor AKBP Renny Puspita kepada Asmawa Tosepu di ruang kerja Bupati Bogor, Selasa (24/9/24)

Kepala BNNK Bogor AKBP Renny Puspita mengungkapkan bahwa, Pemerintah Kabupaten Bogor di bawah kepemimpinan Asmawa Tosepu telah banyak mengukir prestasi dalam pelaksanaan P4GN, seperti Deklarasi Sekolah Bersinar SD Negeri dan SMP Negeri se-Kabupaten Bogor dengan jumlah terbanyak di Jawa Barat.

Baca Juga :  Pembongkaran Bangunan Liar Tahap II di Puncak Bogor Picu Protes Pedagang

“Piagam dari Pak Kepala BNN Jawa Barat atas dedikasi dan support Bapak Pj. Bupati selama melaksanakan P4GN di wilayah Kabupaten Bogor, atas dukungan dan supportnya selama ini,” ungkap AKBP Renny usai menyerahkan piagam.

Baca Juga :  Ini Maknanya Logo HJB ke-542

Lanjut AKBP Renny Puspita menjelaskan, upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba gencar dilakukan oleh Pemkab Bogor yakni melalui Deklarasi Sekolah Bersinar menggandeng Densus 88 yang merupakan pertama di Indonesia, capaian Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) Terbaik se-Indonesia oleh Desa Gunung Putri Kecamatan Gunung putri.

Lalu, katanya Desa Bersih Narkoba Terbaik se-Indonesia oleh Desa Ciangsana Kecamatan Gunungputri, pembentukan 20 Desa Bersih Narkoba yang dianggarkan dari dana hibah Pemkab Bogor, serta Pengembangan Klinik Pratama BNNK Bogor mencapai Akreditasi Paripurna yang dianggarkan oleh dana hibah Pemerintah Kabupaten Bogor.

Baca Juga :  Tragis! Dua Bocah Tenggelam di Magetan, Satu Tewas dan Satu Kritis

“Hasil penelitian BNN dan BRIN dengan kontribusi Pemerintah Kabupaten Bogor dalam kegiatan tersebut, dapat menekan angka prevalensi di Indonesia dari 1,95 persen menjadi sebesar 1,75 persen dari jumlah penduduk di Indonesia,” tegasnya. (* / Alysa Damaris)