Hibah DRPTM Kemendikbud Digunakan Untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa Dan Upaya Penurunan Stunting

0

NARASITODAY.COMTim dosen Universitas Esa Unggul dari berbagai disiplin ilmu telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Pemberdayaan Kelompok PKK Dalam Upaya Penurunan Angka Stunting Warga Desa Sukamulya Tangerang Melalui Media Komunikasi” yang didukung oleh Hibah DRPTM Kemendikbud Tahun 2024.

Kegiatan ini berlangsung di Desa Sukamulya, Tangerang, Provinsi Banten, dengan tujuan utama meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait gizi dan kesehatan, khususnya dalam pencegahan stunting di kalangan keluarga ekonomi menengah ke bawah.

Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Dr. Ummanah, S.Sos, M.Si sebagai Ketua Tim, Ir. Nizirwan Anwar, MT, IPM, ASEAN.Eng, dan Yuliati, S.Kep, M.Kep, MM sebagai anggota. Mereka bekerja sama dengan kelompok PKK setempat untuk memberdayakan masyarakat melalui pemaparan materi edukatif, pemberian makanan tambahan sehat dan bergizi, serta pelatihan pembuatan media komunikasi dan pengelolaan website berupa portal aplikasi informasi angka stunting.

PJ Kepala Desa Sukamulya, Bapak Subki, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas inisiatif tim dosen dalam memberikan perhatian pada masalah stunting yang menjadi tantangan besar di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Barraja Nyatakan Dukungan Penuh untuk Rudy Susmanto-Jaro Ade di Pilbup Bogor 2024

“Kami berterima kasih kepada tim dosen yang telah memberikan perhatian lebih pada isu stunting ini. Kami berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Sukamulya bisa lebih memahami pentingnya asupan gizi dan bagaimana mengelolanya dengan baik untuk menurunkan angka stunting di desa ini,” ujarnya, Minggu (29/09/24).

Lebih lanjut, Dr. Ummanah mengatakan, kegiatan ini memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan keluarga.

“Melalui edukasi yang tepat dan penggunaan media komunikasi yang efektif, kami berharap dapat menurunkan angka stunting di Desa Sukamulya, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk terus memperhatikan aspek kesehatan anak-anak mereka,” ujarnya.

Sementara itu, menurut Ir. Nizirwan Anwar, MT, IPM, ASEAN.Eng menambahkan bahwa salah satu aspek penting dalam kegiatan ini adalah penggunaan teknologi dan media komunikasi.

“Kami melatih anggota PKK untuk membuat media komunikasi yang efektif serta memperkenalkan portal aplikasi informasi angka stunting. Portal ini akan mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi mengenai status gizi anak, pencegahan stunting,” katanya.

Disisi lain, sebagai dosen kesehatan, Yuliati, S.Kep, M.Kep, MM, mengatakan, memimpin sesi pemberian makanan tambahan bergizi yang secara simbolis diserahkan kepada perwakilan keluarga di desa tersebut.

Baca Juga :  Ekspedisi Keindahan Alam Tersembunyi: Mahasiswa Aksi Bakti FORMABI-KIP UIN Jakarta Eksplor Wisata di Kampung Sitoko Lebak-Banten 

“Kami memberikan makanan tambahan bergizi seperti susu, biskuit kaya zat besi, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan. Ini adalah langkah kecil, namun penting, dalam membantu masyarakat memahami pentingnya nutrisi yang baik bagi kesehatan anak,” ungkap Yuliati.

Selain edukasi dan pemberian makanan tambahan, pelatihan pembuatan media komunikasi juga menjadi salah satu kegiatan yang mendapat perhatian besar. Peserta dilatih untuk membuat poster, leaflet, dan konten lain yang dapat disebarkan melalui berbagai platform media sosial.

Selain itu, peserta juga diajari cara menggunakan portal aplikasi informasi angka stunting agar mereka dapat terus memantau perkembangan dan ikut berkontribusi dalam Upaya pencegahan stunting. Hal ini diharapkan mampu menyebarkan informasi yang lebih luas kepada masyarakat di luar Desa Sukamulya.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga Desa Sukamulya dan aparat desa. Ketua PKK Desa Sukamulya, Ibu Haja Rokayah, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim dosen atas inisiatif yang dilakukan.

Baca Juga :  Tanjakan Cibokor: Antara Kecelakaan dan Kisah Mistis yang Mengerikan

“Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Informasi yang disampaikan mudah dipahami, dan kami sekarang tahu bagaimana cara yang benar untuk mencegah stunting. Terlebih lagi, adanya portal aplikasi stunting membuat kami lebih mudah memantau kondisi anak-anak di desa kami,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menurunkan angka stunting di Provinsi Banten, dan diharapkan menjadi model yang dapat diterapkan di desa-desa lain di wilayah Indonesia.

Dengan kolaborasi yang baik antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan target penurunan angka stunting nasional dapat tercapai dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam penutupannya, Dr. Ummanah berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat.

“Kami berharap inisiatif ini tidak hanya selesai di sini, tetapi dapat berlanjut dengan masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya gizi dan kesehatan anak-anak mereka. Stunting dapat dicegah jika kita semua berperan aktif dalam memastikan anak-anak tumbuh sehat dengan gizi yang cukup,” tuntasnya – MAN.