Jaro Ade Janjikan Solusi Pupuk Bersubsidi Bagi Petani Kabupaten Bogor

0

NARASITODAY.COM- Kehidupan sebagian besar masyarakat Kabupaten Bogor masih sangat bergantung pada sektor pertanian, salah satunya adalah Budi, petani cabai asal Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong. Setiap harinya, Budi menghidupi keluarganya dari hasil bercocok tanam, meski kenyataannya dia bukan pemilik tanah yang ia garap.

“Saya hanya menggarap saja, tanahnya bukan milik saya,” kata Budi saat berbincang dengan calon wakil bupati Bogor, Jaro Ade, pada Minggu (13/10/2024) di kawasan Lido, Cigombong. Sebagai petani kecil, Budi mengungkapkan kesulitan yang ia hadapi, terutama terkait akses pupuk bersubsidi yang selalu menjadi masalah utama di kalangan petani.

“Kami petani kecil sangat sulit mendapatkan pupuk bersubsidi, kadang harus berebut dengan petani lain, bahkan sering tidak kebagian. Kalau sampai gagal panen, jelas tidak ada pemasukan untuk keluarga,” keluh Budi.

Baca Juga :  Kantor BPN Bogor Barat tak Terurus

Menanggapi hal tersebut, Jaro Ade yang dikenal vokal dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, khususnya petani, menyampaikan komitmennya untuk memperbaiki situasi ini. Dalam dialognya, ia menegaskan bahwa salah satu program utamanya bersama Rudy Susmanto, calon bupati nomor urut 1, adalah penambahan kuota pupuk bersubsidi.

“Jangan khawatir, dalam visi misi kami ada penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk petani seperti Bapak,” janji Jaro Ade, sembari meninjau tanaman cabai milik Budi.

Ketahanan pangan, menurut Jaro Ade, adalah fondasi penting bagi kemandirian bangsa. Program pemerintah pusat terkait ketahanan pangan selaras dengan visi pasangan Rudy Susmanto-Jaro Ade untuk memajukan kesejahteraan petani Bogor, yang selama ini masih terpinggirkan.

Baca Juga :  Atlet Hockey Kota Depok Sukses Tempati Peringkat 3 Klasemen A Kejurda Jabar

“Program-program kami mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah pusat. Ketahanan pangan sangat penting demi masa depan Indonesia, dan kami ingin memastikan para petani di Kabupaten Bogor bisa sejahtera,” tegas Jaro Ade.

Ke depan, jika terpilih, mereka berencana untuk memulai dengan pendataan menyeluruh mengenai jumlah kelompok tani (poktan) dan luas lahan produktif di Kabupaten Bogor. Ini, kata Jaro Ade, penting untuk menghidupkan kembali sektor pertanian di daerah yang dulunya dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat.

“Dahulu, Kabupaten Bogor terkenal sebagai lumbung padi, tapi sekarang gelar itu hilang. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian serius dari pemerintah terhadap sektor pertanian,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Kabupaten Bogor, menurut Jaro Ade, tidak kekurangan lahan produktif maupun sumber daya manusia di bidang pertanian, apalagi dengan adanya Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi pusat riset dan inovasi pertanian di Indonesia. Hal ini, menurutnya, menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah agar potensi yang ada bisa dikelola dengan baik.

Baca Juga :  Truk Tambang Banyak yang Bandel

“Masih banyak petani andal di Bogor, dan IPB menghasilkan banyak ahli pertanian. Ini potensi besar yang harus kita maksimalkan,” tutup Jaro Ade.

Dalam kontestasi Pilkada Bogor, isu pupuk bersubsidi dan ketahanan pangan menjadi salah satu tema sentral yang diusung pasangan Rudy Susmanto-Jaro Ade, dengan harapan dapat mengembalikan kejayaan pertanian di Kabupaten Bogor sekaligus menyejahterakan masyarakat yang masih menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut.