Laporan Darurat! Kekeringan Parah di Sungai Amazon Kolombia Memicu Kekhawatiran Global tentang Perubahan Iklim

0
Ilustrasi Kekeringan Parah di Sungai Amazon Kolombia

NARASITODAY.COM Kekeringan parah yang melanda Sungai Amazon di Kolombia telah mencapai tingkat kritis, memicu kekhawatiran global mengenai dampak perubahan iklim. Laporan terbaru menunjukkan bahwa ketinggian air di beberapa anak sungai, termasuk Sungai Solimoes, telah turun drastis, mengakibatkan banyak sungai mengering hingga ke dasar. Hal ini berdampak serius terhadap ekosistem lokal dan kehidupan masyarakat yang bergantung pada sungai sebagai sumber air dan transportasi.

Menurut Institut Hidrologi, Meteorologi, dan Studi Lingkungan Kolombia, ketinggian air di Leticia, Kolombia, mengalami penurunan hingga 10 meter antara bulan Juni dan Agustus 2024.

Baca Juga :  Komitmen Perangi Narkoba, Pj. Bupati Bogor Dianugerahi Penghargaan P4GN oleh BNN Provinsi Jawa Barat

Wali Kota Leticia, Elquin Uni, menyatakan bahwa kekeringan ini telah menyebabkan kelangkaan barang kebutuhan pokok dan meningkatkan harga secara drastis. “Kami dalam keadaan darurat; pasokan makanan dan air bersih semakin sulit didapat,” ungkapnya.

Kekeringan ini juga menyebabkan kematian lebih dari 200 lumba-lumba air tawar di daerah tersebut, yang kehilangan habitat akibat penurunan permukaan air. Juru bicara Greenpeace Romulo Batista memperingatkan bahwa tahun ini bisa menjadi salah satu tahun paling kritis dalam sejarah Amazon. “Perubahan iklim bukan lagi ancaman di masa depan, ia sudah terjadi dengan dampak yang lebih besar dari yang kita duga,” tegasnya.

Baca Juga :  Peringati Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79, Istigosah di Rest Area Gunung Mas Puncak Bogor

Dampak dari kekeringan ini tidak hanya dirasakan oleh fauna lokal tetapi juga oleh masyarakat adat yang menggantungkan hidup mereka pada hasil pertanian dan perikanan. Pemimpin masyarakat adat setempat mengungkapkan bahwa mereka belum pernah melihat kondisi sungai seburuk ini dalam setengah abad terakhir. “Kami menghadapi ancaman serius terhadap kesehatan dan ketahanan pangan kami,” kata Crispin Angarita.

Baca Juga :  Yayasan Al Azhar Care Indonesia Menggelar Qurban dan Akikah di Desa Galuga

Kondisi ini menjadi pengingat mendesak akan perlunya tindakan global untuk mengatasi perubahan iklim dan melindungi ekosistem Amazon yang sangat penting bagi keseimbangan lingkungan dunia. Dengan kekeringan yang terus berlanjut, para ahli memperingatkan bahwa tanpa langkah-langkah konkret untuk menangani masalah ini, dampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan manusia akan semakin parah.***