NARASITODAY.COM – Phunjo Jhangmu Lama ia seorang pendaki asal Nepal, baru saja mencetak rekor dunia yang menakjubkan dengan mencapai puncak Gunung Everest dalam waktu hanya 14 jam 31 menit, menjadikannya sebagai perempuan tercepat yang berhasil menaklukkan gunung tertinggi di dunia ini.
Dalam pendakian yang berlangsung pada tanggal 23 Mei 2024, Phunjo memulai perjalanannya dari Base Camp pada pukul 15:52 dan tiba di puncak setinggi 8.849 meter (29.032 kaki) pada pukul 6:23 pagi keesokan harinya, sebuah pencapaian yang tidak hanya menunjukkan kecepatan tetapi juga ketahanan fisik dan mental yang luar biasa.
Rekor ini tidak hanya menunjukkan kecepatan, tetapi juga strategi cerdas yang diterapkan oleh Phunjo untuk menghindari kerumunan pendaki yang sering terjadi di jalur pendakian. Dengan memilih untuk mendaki pada malam hari, ia mampu melewati banyak pendaki lainnya dan menghindari kemacetan yang biasa terjadi di area tersebut.
mencapai puncak, Phunjo menghabiskan waktu sekitar 9 jam 18 menit untuk turun kembali ke Base Camp, sehingga total waktu pendakian pulang-pergi adalah 24 jam dan 26 menit.
Dalam wawancara eksklusif setelah pendakian yang penuh tantangan ini, Phunjo mengungkapkan bahwa pencapaiannya bukan semata-mata tentang meraih rekor, melainkan tentang kecintaannya terhadap alam dan tantangan yang ditawarkan oleh gunung.
“Saya tidak terobsesi dengan catatan waktu, tetapi lebih kepada pengalaman dan tantangan yang saya hadapi,” ujarnya dengan penuh semangat. Ia juga menambahkan bahwa setiap langkah di jalur pendakian adalah pelajaran berharga tentang ketekunan dan keberanian.
Phunjo berbagi bahwa persiapan untuk pendakian ini sangatlah intensif. “Selama enam bulan terakhir, saya menjalani program pelatihan fisik yang ketat, termasuk latihan kekuatan dan ketahanan di berbagai medan,” katanya.
Ia juga menyebutkan pentingnya dukungan dari rekan-rekannya dan pelatihnya yang selalu mendorongnya untuk mencapai potensi terbaiknya. “Tanpa tim saya, saya tidak akan bisa mencapai puncak ini dengan cara yang saya lakukan,” tambahnya.
Selain itu, Phunjo ingin menggunakan pencapaiannya ini sebagai platform untuk mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat dalam kegiatan pendakian gunung dan mengejar impian mereka.
“Saya berharap pencapaian ini dapat menginspirasi perempuan di seluruh dunia untuk berani mengambil langkah pertama menuju impian mereka,” ujarnya. “Kita perlu lebih banyak perempuan dalam olahraga ekstrem seperti ini untuk menunjukkan bahwa kita juga bisa berprestasi.”
Pendakian ini merupakan bagian dari persiapan Phunjo untuk bergabung dengan rekan pendakinya, Samantha McMahon, dalam upaya mereka untuk menaklukkan semua puncak gunung setinggi 8.000 meter di dunia. Dengan pengalaman sebelumnya mendaki Denali dan ambisi untuk menaklukkan K2, Phunjo menunjukkan dedikasi yang luar biasa terhadap dunia mountaineering.
Keberhasilan Phunjo Lama tidak hanya menjadi inspirasi bagi para pendaki wanita di seluruh dunia tetapi juga menyoroti pentingnya pelatihan dan persiapan yang matang sebelum menghadapi tantangan ekstrem seperti Gunung Everest.
Dengan pencapaian ini, Phunjo membuktikan bahwa dengan kerja keras dan tekad, batasan-batasan yang ada dapat dilampaui, memberikan harapan baru bagi generasi mendatang untuk mengejar impian mereka di dunia pendakian gunung.
“Setiap orang memiliki potensi luar biasa dalam diri mereka; kita hanya perlu berani mengeksplorasinya,” tutupnya dengan penuh keyakinan.***