Bertahan di Tengah Gempuran Produk Asing, Ali Imron Pembuat Oven Gas dari Bogor Sukses Menembus Pasar Nasional

0

NARASITODAY.COM- Di tengah derasnya arus produk impor yang membanjiri pasar Indonesia, Ali Imron (32), seorang pengrajin oven gas asal Kampung Kaleng, Desa Pasir Mukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, terus berjuang mempertahankan eksistensi produk lokal.

Meski persaingan semakin ketat, Imron tetap yakin bahwa produk hasil karyanya mampu bersaing dengan produk-produk asing yang membanjiri pasar nasional.

“Mendirikan usaha ini tidaklah mudah. Pasti ada rintangan dan pengorbanan, terutama di awal usaha. Selain itu, mental juga harus kuat untuk menghadapi persaingan,” ujar Imron dengan tegas.

Imron, yang kini dikenal sebagai salah satu pembuat oven gas terbaik di daerahnya, telah membuktikan bahwa usahanya tidak sia-sia.

Produk oven gas buatannya kini telah tersebar ke seluruh pelosok Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Bahkan, beberapa produk telah sampai ke Papua, membuktikan kualitas dan daya saingnya di pasar lokal.

Baca Juga :  Pemdes Cibentang Santuni Ratusan Anak Yatim dan Dhuafa Hasil Celengan Warga

“Saya ingin membuktikan kepada semua orang bahwa usaha yang baik pasti akan membuahkan hasil. Kuncinya adalah yakin dan terus berusaha. Produk kami sudah menyebar ke seluruh Indonesia, dan bahkan sudah sampai Papua,” ungkap Imron penuh percaya diri.

Imron juga mengungkapkan bahwa omset yang ia raih setiap bulan bisa mencapai ratusan juta rupiah, dengan harga oven yang bervariasi tergantung ukuran.

“Dalam seminggu, rata-rata kami menjual sekitar 50 oven dari berbagai ukuran. Untuk yang kecil, harganya antara 1,2 hingga 1,5 juta rupiah, sedangkan untuk yang besar bisa mencapai 4 hingga 6 juta rupiah,” jelasnya.

Baca Juga :  Tanah Longsor di Leuwisadeng, Akses Jalan Terputus dan Tiang Listrik Roboh

Namun, kesuksesan ini tidak diraih dengan mudah. Sebelum mencapai titik ini, Imron harus melalui berbagai rintangan.

Ia pernah mencoba berbagai usaha lain, termasuk berdagang tutut (sejenis keong sawah) dan membuka grosir pakaian.

Namun, usaha-usaha tersebut tidak berjalan sesuai harapan, terutama karena faktor cuaca dan persaingan yang ketat.

“Saya pernah dagang tutut selama sekitar satu atau dua tahun, tetapi harus berhenti karena musim hujan. Tahun 2013, saya buka grosir baju dan sempat mendapat pesanan dari Dinas PUPR, tetapi akhirnya berhenti juga karena kalah saing,” kenangnya.

Tidak menyerah, Imron akhirnya menemukan jalannya di dunia pembuatan oven gas.

Awalnya, ia bekerja di bagian pengepakan di usaha milik kakaknya yang juga memproduksi oven.

Baca Juga :  Ketua DPRD Rudy Susmanto Minta Pemkab Bogor Sinergi dengan Ahli, Tingkatkan Produktivitas Bidang Pertanian

Dari sana, Imron belajar alur produksi dan pemasaran hingga akhirnya mampu mengumpulkan modal untuk membuka usahanya sendiri.

“Dari situ, saya belajar alurnya, terkumpul modal, dan akhirnya buka usaha sendiri,” ujarnya.

Bagi Imron, kesuksesannya saat ini tidak lepas dari keyakinan, tekad yang kuat, serta dukungan dari keluarga.

Hal-hal inilah yang menjadi pendorong utama bagi dirinya untuk terus maju dan mengembangkan usahanya, meski harus bersaing dengan produk-produk asing yang terus berdatangan.

Kisah Imron ini menjadi contoh nyata bahwa dengan keyakinan dan kerja keras, produk lokal Indonesia masih bisa bersaing di tengah gempuran produk impor, bahkan bisa menembus pasar nasional dengan sukses.***