Gandeng Golkar dan PKS, Kang AW : Siap Lawan Kotak Kosong

0
Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya (AW). (Foto dok : Andreas)

NARASITODAY.COM – Fenomena borong partai menjelang Pilkada serentak 2024 menimbulkan stigma di masyarakat bakal terjadinya lawan kotak kosong, tentunya ini mencederai Demokrasi di negara tercinta Indonesia.

Upaya meruntuhkan niat busuk segelintir elit politik yang memiliki sahwat tinggi dalam sebuah kekuasaan terus digaungkan salah satunya datang dari partai NasDem.

“Jika terjadi hanya satu pasangan calon atau lawan kotak kosong, itu sama saja menyembelih demokrasi di negara kita dan itu harus kita lawan demi tegaknya demokrasi di bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai,” tegas Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya (AW).

Berkaca pada persiapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur Provinsi Banten 2024, partai penguasa memborong semua partai politik dan hanya menyisakan dua parpol saja yakni, Partai Golkar dan PDI Perjuangan.

Tidak menutup kemungkinan Kabupaten Bogor pun akan “di Banten kan” jika melihat kondisi iklim politik di Bumi Tegar Beriman mulai terasa campur tangan para elit di tingkat pusat yang mulai otak – atik demi kepentingan kelimpok dan golongannya.

Baca Juga :  Truk Evergreen Terlibat Kecelakaan di Jalan Raya Gunung Putri, Begini Penampakkan

“Ini Kabupaten Bogor, yang tahu persis persoalan Kabupaten Bogor ya kami ini sebagai putra asli kelahiran Kabupaten Bogor. Kami yang lebih tahu kebutuhan – kebutuhan masyarakat Kabupaten Bogor,” kata pria yang akrab disapa Kang AW itu.

Demi tegaknya demokrasi di Bumi Tegar Beriman, Kang AW pun menggandeng partai besar lainya seperti, Partai Golkar dan PKS untuk bersama sama melawan tirani agar bisa menjalankan pesta demokrasi sesuai harapan dan cita – cita pendiri bangsa.

“Kali ini, Partai NasDem bersama PKS menggandeng Partai Golkar untuk berkoalisi agar tak ada calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor yang melawan kotak kosong,” tutur Kang AW.

Bukan tanpa alasan Kang AW memilih dua partai besar itu untuk berkoalisi melawan kotak kosong, menurutnya dua partai tersebut memiliki kader – kader terbaik dan sangat layak maju dalam Pilkada Kabupaten Bogor 2024.

Baca Juga :  Para Pedagang Bendera Meriahkan Jalan-Jalan Utama Menjelang HUT RI ke-79

“Untuk menentukan pilihan kandidat calon bupati dan wakil bupati Bogor harus merujuk pada rekam jejak atau track-record pengalaman dan reputasinya dalam mengkonsolidasikan seluruh potensi kekuatan yang ada sampai ke akar rumput,” tutur Kang AW.

Tentunya, lanjut Kang AW, calon bupati dan wakil bupati Bogor harus mampu membawa pesan-pesan dan kerja yang bermuatan kuat serta berbobot untuk kemaslahatan rakyat, dan tentunya harus didasarkan pada prinsip meritokrasi.

“Saya melihat hal itu semua ada pada calon bupati Bogor Jaro Ade. Kita semua tahu, karir politik Jaro Ade dimulai dari menjadi kepala desa Cileuksa hingga ketua DPRD Kabupaten Bogor,” ungkapnya.

Faktor lainnya, kata Kang AW, tentu faktor elektabilitas, hasil survei lembaga survei terkemuka di Indonesia, popularitas dan elektabilitas Jaro Ade sudah melampaui ambang batas

“Jika menggunakan prinsip play to win, kami sudah melakukan pemeriksaan dan penelaahan bahwa Jaro Ade adalah figur kandidat yang memenuhi syarat kompetensi, otentisitas, kapasitas rekam jejak dan elektabilitas yang amat proper atau layak,” tutur Kang AW.

Baca Juga :  Pemkab Bogor Rencanakan Pembongkaran Bangunan Liar di Jalan Puncak

Untuk menyempurnakan dalam persyaratan pendaftaran ke KPU, tentunya Jaro Ade harus memiliki pasangan calon wakil bupati Bogor. Untuk itu Partai NasDem menyodorkan beberapa nama yang layak mendampingi Jaro Ade.

“Untuk pendamping Jaro Ade atau calon wakil bupati Bogor, kami (NasDem, red) menawarkan Kang Ustadz Agus Salim dari PKS atau pak Iwan Setiawan. Atau mungkin kang Jaro Ade punya pilihan lain,” paparnya.

Upaya konsolidasi yang dilakukan Partai NasDem, Golkar dan PKS tentunya semata – mata untuk menciptakan iklim pemilihan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Bogor yang sejuk dan tidak mencederai demokrasi.

“Saya memiliki keyakinan, semua partai politik di Kabupaten Bogor memiliki cita – cita dan mimpi yang sama, yaitu memajukan Kabupaten Bogor dan mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya. ***