Warga Kampung Kalong Sari Gelar Tradisi Sedekah Bumi dan Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

0
Ribuan warga Kampung Kalong Sari, Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, menggelar perayaan Sedekah Bumi.

NARASITODAY.COM – Ribuan warga Kampung Kalong Sari, Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, menggelar perayaan Sedekah Bumi sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah.

Tradisi ini diwarnai dengan pawai dongdang, yang menjadi ciri khas acara tersebut.

Dongdang, hiasan yang terbuat dari hasil bumi dan miniatur bangunan masjid, dibawa berkeliling oleh masyarakat sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan.

Menurut Ketua KNPI Jasinga, Alpin Arapli, pawai dongdang ini telah menjadi tradisi turun-temurun yang berlangsung selama puluhan tahun di kampung tersebut.

Baca Juga :  Suami Selebgram Cut Intan Nabila Ditangkap di Kemang Jakarta, Kasus KDRT Segera Dirilis Polisi

“Alhamdulillah, kegiatan pawai dongdang tahun ini berjalan lancar. Tradisi ini sudah ada sejak lama dan terus dilestarikan oleh masyarakat kami,” ujar Alpin, Senin, 16 September 2024.

Acara ini bukan sekadar peringatan Maulid Nabi, tetapi juga bentuk syukuran atas hasil bumi yang diperoleh masyarakat.

“Isi dongdang berasal dari hasil bumi dan berbagai makanan ringan. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Polisi Lakukan Penyelidikan Terkait Remaja Perempuan Berkebutuhan Khusus jadi Korban Pencabulan

Alpin menekankan pentingnya menjaga tradisi ini agar tetap hidup di tengah masyarakat, terutama bagi generasi muda.

“Pawai dongdang ini merupakan simbol rasa syukur masyarakat atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini harus terus dijaga dan dilestarikan oleh kita semua,” jelasnya.

Baca Juga :  Kunjungi PT Antam PJ Bupati Minta Antam Perhatikan Kesenjangan Sosial Warga Nanggung

Selain pawai dongdang, acara juga diisi dengan tradisi mencukur rambut anak-anak balita, yang dilakukan oleh tokoh agama dan masyarakat setempat. Kegiatan ini dikenal dengan istilah “amnengan,” di mana anak-anak membawa miniatur masjid, pesawat, mobil, dan lainnya saat rambut mereka dicukur.

Dalam suasana penuh syukur dan kebersamaan, warga Kampung Kalong Sari menunjukkan betapa pentingnya melestarikan tradisi lokal yang sarat makna spiritual dan sosial.***