Meletus Besar Gunung Lewotobi Laki-Laki Ekskalasi, Abu Vulkanik & Api Tinggi 1 KM

0
Ilustrasi Gunung Lewotobi Laki-Laki

NARASITODAY.COM Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang terletak di tenggara Pulau Flores, mengalami letusan besar pada Rabu malam, 16 Oktober 2024, sekitar pukul 22.23 WIT. Letusan ini mengakibatkan semburan abu vulkanik dan pijaran api yang menjulang setinggi lebih dari 1 kilometer dari puncaknya, menciptakan pemandangan dramatis yang terlihat jelas oleh warga di sekitarnya. Menurut laporan dari pos pengamatan gunung api, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal terlihat condong ke arah barat laut, mengkhawatirkan penduduk di daerah sekitarnya.

Kepala Badan Geologi, M. Wafid, menjelaskan bahwa aktivitas letusan tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 9.6 mm dan berlangsung selama sekitar 6 menit 18 detik.

Baca Juga :  Hendak Buang Sampah ke-Kali, Pejalan Kaki di Sukaraja Tewas Tertabrak Pemotor

“Kami terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik ini dan akan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar setelah letusan. Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan, status Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini ditetapkan pada Level III atau Siaga.

Badan Geologi juga mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi dan memperhatikan area berisiko di radius 4 kilometer pada arah barat laut utara serta selatan-tenggara.

Baca Juga :  Seorang Pemuda di Jasinga Diamankan Polisi, Ini Penyebabnya

Dalam pernyataannya, mereka menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama bagi penduduk yang tinggal di dekat lereng gunung. Jika terjadi hujan abu, masyarakat disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata pelindung guna menjaga kesehatan dan mencegah iritasi pada saluran pernapasan.

Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan salah satu gunung berapi kembar yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut, bersama dengan Gunung Lewotobi Perempuan yang terletak berdampingan.

Sejak beberapa bulan terakhir, aktivitas vulkanik di kawasan ini telah meningkat, dengan sejumlah gempa vulkanik kecil yang terdeteksi sebelum letusan besar ini terjadi. Para ahli vulkanologi kini terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi gunung untuk memastikan keselamatan masyarakat dan mencegah dampak negatif lebih lanjut akibat erupsi yang sedang berlangsung.

Baca Juga :  Polsek Nanggung Tangkap Terduga Pelaku Pencurian Motor di Desa Kalong Liud

Dalam beberapa jam setelah letusan, sejumlah warga melaporkan adanya hujan abu di beberapa desa terdekat, menyebabkan kepanikan dan kekhawatiran akan dampak kesehatan serta kerusakan lingkungan.

Pemerintah daerah setempat telah menyiapkan langkah-langkah tanggap darurat untuk membantu masyarakat yang terdampak dan memastikan bahwa mereka mendapatkan informasi yang akurat serta bantuan yang diperlukan.***