Reporter Kompas TV Dianiaya Massa Simpatisan Syahrul Yasin Limpo, Dua Orang Jadi Tersangka 

0

NARASITODAY.COM- Dua tersangka berinisial MNM (54) dan S (49) telah ditangkap oleh pihak kepolisian terkait kasus pengeroyokan terhadap juru kamera Kompas TV, Bodhiya Vimala.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Ade Ary Syam, menjelaskan bahwa kedua tersangka diduga melakukan pemukulan terhadap korban, dengan S juga melakukan tendangan serta merusak peralatan kamera milik korban.

Ade Ary Syam menyebutkan bahwa penyelidikan dilakukan dengan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pendalaman informasi, klarifikasi terhadap korban dan saksi, serta pengecekan CCTV di lokasi kejadian.

Baca Juga :  Seorang Ayah di Tenjo Tewas Ditangan Anak Kandung : Begini Kronologisnya

“Terhadap tersangka dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman maksimal hukuman 5 tahun penjara,” ujarnya.

Peristiwa ini berawal ketika Bodhiya Vimala mendatangi Polda Metro Jaya pada Kamis (11/7/2024) untuk membuat laporan terkait dugaan pengeroyokan oleh simpatisan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Dalam laporannya, Bodhiya mengungkapkan bahwa ia mengalami pemukulan dan penendangan dari massa pendukung SYL saat meliput sidang terdakwa.

“Ada pemukulan sama penendangan dari massa SYL itu. Ormas pendukung SYL lebih tepatnya,” kata Bodhiya di Polda Metro Jaya.

Baca Juga :  Warga Pasang Lakban di Jendela, Antisipasi Kerusakan Akibat Sound Horeg

Laporan tersebut diterima dengan nomor LP/B/3926/VII/2024/SPKT Polda Metro Jaya tertanggal 11 Juli 2024.

Menurut Bodhiya, insiden terjadi ketika para pendukung SYL mencoba mengambil gambar terdakwa yang keluar dari ruang sidang.

“Saat itu kondisi ruang sidang penuh dan mereka masuk menutup pintu keluar itu, berjejer. Kita sebenarnya sudah sepakat sama ormas itu, karena anak-anak (wartawan) TV yang lain juga ngebuka jalan lah, supaya pas SYL keluar kita sama-sama dapat gambarnya,” jelasnya.

Baca Juga :  Gangster di Parung Hendak Tawuran Kocar-kacir Saat di Datangi Polisi

Namun, situasi berubah kacau saat SYL keluar. Para simpatisan saling mendorong hingga terjadi kerusuhan yang mengganggu tugas para wartawan.

Bodhiya sendiri terjatuh saat mencoba melindungi peralatan liputannya. Meskipun tidak mengalami luka serius, ia tetap menjadi korban pemukulan dari tiga anggota simpatisan SYL.

“Tidak luka parah, karena pas dipukul dan ditendang, saya menghindar, hanya kena sedikit saja, tidak sampai luka,” tutur Bodhiya.***