Dinamika Politik KIM di Kabupaten Bogor: Potensi Perpecahan dan Pertarungan Melawan Kotak Kosong

0
Foto dok (Wikipedia)

NARASITODAY.COM – Peta politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kabupaten Bogor diprediksi menghadapi perpecahan yang signifikan, bahkan membuka kemungkinan terjadinya pertarungan melawan kotak kosong pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang.

Dalam koalisi KIM, Partai Golkar dan Partai Gerindra masing-masing memiliki calon Bupati, yang dapat mengancam soliditas koalisi tersebut.

Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Haryanto Surbakti, menjelaskan bahwa DPP dari partai-partai besar seperti Demokrat, Gerindra, PAN, dan Golkar telah mengarahkan agar mereka berkoalisi sesuai dengan KIM untuk Pilpres.

“Demokrat dengan Gerindra sudah membangun MoU, begitu juga Demokrat dengan PAN. Di Kabupaten Bogor, ada sembilan partai dalam koalisi ini, artinya kemungkinan koalisi di Pilkada sangat terbuka dan masih cair hingga saat ini,” ujar Haryanto, yang juga Ketua Tim Penjaringan Calon Bupati Bogor.

Baca Juga :  Mobil pengangkut BBM Dalam Jerigen di Cibungbulang Terbakar, Diduga Supir Kabur

Haryanto menambahkan bahwa komunikasi antar partai politik terus berlangsung, dan lobi-lobi politik masih berjalan aktif antar ketua partai.

“Dari Partai Golkar, sudah ada surat tugas untuk Kang Jaro Ade maju, dan dari Gerindra, Kang Rudi juga sudah memiliki surat tugas untuk maju sebagai calon Bupati. Ini tergantung bagaimana mereka bisa merumuskan kesepakatan. Jika bergabung, salah satu pihak harus mengalah,” jelasnya, saat dihubungi melalui telepon WhatsApp. Rabu 24 Juli 2024.

Baca Juga :  AJPLI Tegas Tolak Calon Pemimpin Bogor yang Abai Terhadap Lingkungan

Jika koalisi tidak terjadi, Haryanto memprediksi akan ada dua poros utama dalam KIM: satu dari Gerindra dan satu lagi dari Golkar, dengan kemungkinan adanya partai-partai lain yang ikut bersaing.

Politik sangat dinamis. Tidak menutup kemungkinan munculnya lebih dari satu poros dalam Pilkada,” tegasnya.

Partai Demokrat sendiri telah melakukan penjaringan calon Bupati Bogor dan telah merekomendasikan enam nama ke DPP, Iwan Setiawan (Gerindra), Elly Yasin, Kang Rike, Kang Ade Wardahna, Musolahudin, dan Kang Jaro Ade. Untuk posisi Wakil Bupati, Partai Demokrat mengusung Ketua DPC Kabupaten Bogor, Dede Chandra.

Baca Juga :  Dalam Dialog Interaktif, Jaro Ade Tegaskan Visi Misi Kabupaten Bogor Harus Sejalan dengan Nasional

Haryanto juga tidak menutup kemungkinan adanya perpecahan dalam koalisi KIM yang dapat menyebabkan Pilkada di Kabupaten Bogor menghadapi skenario pertarungan melawan kotak kosong.

“Kemungkinan ini bisa terjadi, bahkan bisa ada satu poros melawan kotak kosong atau dua poros. Tidak menutup kemungkinan juga adanya poros ketiga,” katanya.

Situasi politik di Kabupaten Bogor saat ini sangat dinamis, dengan berbagai kemungkinan yang masih terbuka.

Dinamika ini menunjukkan bahwa persiapan menuju Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor penuh dengan intrik dan strategi politik yang menarik untuk diikuti.**