Ini Pesan 5 Poin Penting dari Ijtima Ulama Jelang Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

0
Ketua MUI Kabupaten Bogor, Ahmad Mukri Aji. (Foto dok : Bogortoday)

NARASITODAY.COM- Menjelang Pilkada 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor menggelar ijtima yang dihadiri ulama dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor.

Dari pertemuan tersebut, lima poin penting disepakati untuk kebaikan bersama.

Ketua MUI Kabupaten Bogor, Ahmad Mukri Aji, menjelaskan bahwa ijtima ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di Kabupaten Bogor.

“Para ulama sepakat untuk berijtima demi kemaslahatan masyarakat,” ujarnya di Gedung Tegar Beriman, Rabu (11/9).

Baca Juga :  KANNI Kabupaten Bogor Minta Lurah Rangkap Jabatan Di Tindak Tegas

1. Ajak Masyarakat Aktif di Pilkada 2024

Para ulama mengimbau warga untuk ikut serta dalam Pilkada 2024. Tujuannya, memastikan proses demokrasi yang sehat dan menghormati kedaulatan rakyat.

2. Optimalisasi Tanah Wakaf dan Gedung Islamic Center

MUI mendorong Pemkab Bogor untuk segera memanfaatkan dua fasilitas umat, yakni tanah wakaf YPUI di Setu Cikaret dan Gedung Bogor Islamic Center, agar dikelola secara profesional.

Baca Juga :  Mobil Dinas yang di Tumpangi Kadis Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ciampea

3. SDM Unggul, Kesejahteraan Lahir-Batin

Para calon kepala daerah didorong untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera secara fisik dan spiritual.

Fokus utamanya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

4. Desak Pemerintah Blokir Aplikasi Negatif

MUI meminta pemerintah menutup akses ke aplikasi negatif seperti judi online dan prostitusi online.

Menurut Mukri Aji, hal ini bisa mendatangkan kerugian besar bagi masyarakat Kabupaten Bogor.

Baca Juga :  Santri Ponpes di Pamijahan Mendapatkan Perundungan Senior Kelas, Begini Kronologisnya

5. Komitmen untuk Guru Ngaji dan Ulama

Terakhir, MUI menekankan pentingnya Pemkab Bogor memberikan penghargaan kepada guru ngaji dan ulama yang berkontribusi untuk masyarakat.

Selain itu, mereka juga meminta alokasi anggaran yang lebih proporsional untuk kegiatan keagamaan seperti pondok pesantren, madrasah, dan masjid.

“Ini semua demi kesejahteraan umat di Kabupaten Bogor,” tutup Mukri Aji.