Kapolsek Nanggung Tanggapi Percobaan Pemerkosaan di Huntap Kebon Awi

0
Kapolsek Nanggung Ade Kamsa.(Foto dok : Andreas)

NARASITODAY.COM – Kapolsek Nanggung, Ade Kamsa, memberikan keterangan terkait insiden percobaan pemerkosaan yang dialami seorang warga di tempat pemandian umum area hunian tetap (huntap) Kampung Kebon Awi, Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Meski insiden tersebut telah membuat geger warga, Ade Kamsa menegaskan bahwa pihak kepolisian belum menerima laporan resmi dari korban maupun saksi terkait percobaan pemerkosaan tersebut.

“Disetiap huntap MCK itu sebenarnya sudah ada, tapi masalah utamanya adalah ketiadaan air,” jelas Ade Kamsa, saat dihubungi melalui telepon. Rabu (18/9/2024).

Menurutnya, persoalan ini sudah dilaporkan kepada camat serta perwakilan desa Nanggung dan akan dikaji ulang bersama dinas terkait untuk menemukan solusi.

Baca Juga :  Penutupan Kegiatan Baksos FORMABI-KIP UIN Jakarta : Meriahkan Kampung Sitoko dengan Pentas Seni hingga Perlombaan

Meskipun demikian, pihak Polsek Nanggung menyatakan bahwa masalah fasilitas air dan MCK bukanlah ranah tanggung jawab kepolisian, melainkan tanggung jawab dinas terkait.

“Kami sudah menyampaikan kepada pihak desa dan kecamatan bahwa harus ada solusi untuk pengadaan air di huntap tersebut. Agar kejadian seperti ini tidak terulang, air harus segera dialirkan ke huntap,” lanjut Ade.

Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menggunakan fasilitas mandi di luar huntap.

Baca Juga :  Masyarakat Berdialog Langsung ke Polres Bogor : Mencari Solusi Kepada Pihak Kepolisian!!

“Kami menghimbau, bagi warga yang ingin mandi di luar huntap, jangan pergi sendiri. Selalu pastikan ada yang menemani, karena ada potensi para pelaku kejahatan memanfaatkan situasi ini,” tegasnya.

Ade Kamsa juga menekankan pentingnya peran pemerintah desa dan kecamatan untuk memastikan tersedianya fasilitas dasar bagi warga huntap, terutama pengadaan air bersih yang krusial untuk kenyamanan dan keselamatan mereka.

Ia menyebut telah berkomunikasi dengan tokoh masyarakat setempat, H. Kohar, yang berencana untuk mengadakan pipa paralon guna mengaliri air ke huntap.

“Walaupun belum ada laporan resmi terkait percobaan pemerkosaan ini, kami tetap mengambil langkah proaktif. Saya sudah melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan menyampaikan hal ini dalam rapat minggon. Tujuannya agar ke depannya, insiden seperti ini tidak terulang,” jelasnya.

Baca Juga :  RSUD Leuwiliang Berikan Edukasi Tentang Bahaya Epilepsi

Ade berharap agar pemerintah segera merespons kondisi yang dialami warga di huntap Kebon Awi, karena ketiadaan air tidak hanya berdampak pada kesehatan dan kebersihan warga, tetapi juga berpotensi menciptakan kondisi yang rawan terhadap kejahatan.

“Kita berharap instansi terkait untuk segera melakukan upaya kepada warga huntap,” pungkasnya.***