Pengembangan Desa Wisata Lewat Pemasaran Digital, Dorong Kreativitas dan Daya Saing Lokal

0

NARASITODAY.COMKabupaten Bogor semakin serius dalam mengembangkan potensi desa wisata yang ada di wilayahnya.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaku usaha desa wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor menggelar kegiatan pelatihan bertajuk “Pemasaran Digital Desa Wisata” yang berlangsung di Kampung Anyar, Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan.

Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan para pelaku usaha dari 15 desa wisata di Kabupaten Bogor. Dari total 69 desa wisata, tercatat ada 52 desa yang aktif, dan pelatihan ini dilakukan secara bertahap dalam tiga gelombang.

“Kami memberikan pembekalan peningkatan kapasitas kelembagaan, khususnya yang berkaitan dengan digital. Tujuannya, agar mereka lebih kreatif, aktif, dan bisa melakukan penilaian terhadap potensi diri serta desanya masing-masing,” ujar Yudi kepada Narasitoday.com. Selasa (17/09).

Baca Juga :  Keindahan dan Potensi Wisata di Desa Cileuksa 

Kata dia, selain meningkatkan kemampuan pelaku usaha desa wisata dalam pemasaran digital, pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkuat daya saing mereka.

Dengan kemampuan yang lebih baik, diharapkan desa-desa wisata di Kabupaten Bogor mampu bersaing tidak hanya dengan desa wisata lainnya, tetapi juga dengan destinasi wisata non-desa wisata.

“Kita bantu dari sisi peningkatan kapasitas pengetahuan dan kemampuan mereka, termasuk dalam hal pemasaran. Nanti ke depannya, kami akan mendukung mereka untuk membuat event-event berskala nasional yang dapat mengangkat nama desa wisata mereka,” katanya.

Baca Juga :  AJPLI Tegas Tolak Calon Pemimpin Bogor yang Abai Terhadap Lingkungan

Yudi juga menekankan pentingnya trik-trik khusus dalam pemasaran digital yang perlu dipahami oleh para pelaku usaha desa wisata.

Menurutnya, meski sebagian dari mereka sudah familiar dengan teknologi, penerapan pemasaran digital membutuhkan strategi khusus agar efektif.

“Trik ini yang dipelajari oleh teman-teman desa wisata, terutama yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi di tempat wisata masing-masing,” jelas Yudi.

Dengan pemasaran digital yang tepat, diharapkan desa wisata di Kabupaten Bogor dapat menarik lebih banyak wisatawan dan semakin memperkuat posisinya sebagai alternatif destinasi wisata.

Yudi juga menyampaikan kabar baik mengenai peningkatan jumlah pengunjung di beberapa desa wisata.

Baca Juga :  Dua Kelompok Remaja Tawuran di Parung,  Beruntung Tidak ada Korban Jiwa

Sebagai contoh, Desa Wisata Batu Layang mengalami lonjakan pengunjung selama libur panjang, meskipun pemasaran yang dilakukan masih bersifat konvensional, yakni dari mulut ke mulut.

“Kalau sudah menggunakan digital marketing, saya yakin itu akan semakin kuat mengundang wisatawan,” katanya optimis.

Dengan adanya pelatihan ini, Disbudpar Kabupaten Bogor berharap desa-desa wisata di wilayahnya semakin siap untuk memasarkan potensi mereka secara digital, serta berkontribusi dalam peningkatan kunjungan wisata ke Kabupaten Bogor.

“Pemasaran digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana desa wisata bisa menemukan identitas mereka dan mempromosikannya kepada dunia,” pungkasnya.***