Satelit Starlink Menciptakan Gangguan Pada Observasi Astronomi

0
Ilustrasi Satelit Starlink

NARASITODAY.COMSatelit Starlink, yang dikembangkan oleh Spce X, telah menjadi sumber gangguan signetifikan bagi observasi astronomi, terutama bagi radio teleskop. Dengan lebih dari 6.300 satelit di orbit bumi rendah 9 (LEO), Starlink menciptakan radiasi elektronik magnetik tidak sengaja (UEMR) yang menggangu kemampuan radio teleskop untuk mendeteksisinyal-sinyal langka dari onjek-objek langit jauh.

Penelitian terbaru oleh Netherlands Institute for Radio astronomy (ASTRON) menujukan bahwa Satelit Starlinkgenerasi kedua yang mengeluarkan (UEMR) hingga 32 lebih kuat dari pada satelit generasi pertam, yang berpotensi “membuat radio teleskop ‘tertutp’dan menggunakan penelitian penting tentang alam semesta “

Baca Juga :  Karyawan Dipecat Sepihak Diduga Korban Cuci tangan Manejemen SPBU Pondok Bujang, Genpar Unjuk Rasa 

Namun, di luar angkasa, aturannya berbeda. Dengan sedikit regulasi untuk operator satelit, komunitas peneliti bergantung pada kerja sama baik dengan perusahaan yang meluncurkan teknologi ke luar angkasa.

Sebagian besar, kerja sama ini berjalan baik, seperti saat Starlink membuat modifikasi yang diterima pada satelit V1 untuk mengurangi kebisingan radio.

Pada Agustus, SpaceX (perusahaan pemilik Starlink) menjelaskan upaya mereka untuk mengarahkan emisi radio agar tidak mengenai teleskop, sebuah teknik yang dikenal sebagai metode penghindaran garis pandang teleskop.

Baca Juga :  Operasi Pekat Polsek Ciomas Berhasil Amankan Dua Pelaku Pencurian Kendaraan di Bogor

Dalam pernyataan tersebut, SpaceX mengatakan, “SpaceX selalu membuka diri untuk bekerja sama dengan organisasi astronomi radio di seluruh dunia guna melindungi penelitian ilmiah penting mereka.”

Satu pesaing baru di dunia internet satelit adalah OneWeb, yang memiliki sekitar 630 satelit di orbit. Proyek Kuiper milik Amazon baru memiliki dua satelit, tetapi jumlah ini diprediksi akan bertambah seiring upaya mereka menguasai pasar internet konsumen.

Ini adalah bisnis besar, tetapi perusahaan-perusahaan ini mengambil ruang yang sangat dibutuhkan oleh para peneliti luar angkasa. Regulasi sangat penting, tetapi membutuhkan waktu, sehingga solusi jangka pendek terbaik adalah jika operator satelit mau terus memperbaiki kebocoran radio mereka.

Baca Juga :  Tebingan Alami Longsor di Sukamakmur Tutup Akses Jalan 

“Tidak mungkin membuat perangkat elektronik tanpa kebocoran seperti ini,” kata Winkel. “Pertanyaannya selalu: seberapa banyak yang bocor?”

“Perangkat konsumen… tunduk pada regulasi tertentu untuk kebocoran ini, baik untuk masalah kesehatan maupun keamanan, agar tidak mengganggu perangkat lain. Tapi untuk satelit, itu belum diatur, jadi ini adalah area abu-abu,” tambahnya.***