Banda Neira Luncurkan Album Kedua dalam Format Piringan Hitam, Rayakan Keberlanjutan Musik Indie!

0
Ilustrasi banda neira

NARASITODAY.COM Banda Neira, grup musik indie yang telah mencuri hati banyak pendengar dengan lirik puitis dan melodi yang menyentuh, baru saja meluncurkan album kedua mereka yang bertajuk “Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti” dalam format piringan hitam, merayakan keberlanjutan musik indie di Indonesia. 

Peluncuran album ini dilakukan oleh Bojakrama Press, sebuah label rekaman asal Surabaya, dan menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemar setelah grup ini memutuskan untuk bubar pada tahun 2016.

Meskipun demikian, karya-karya Banda Neira tetap hidup di hati pendengar, dan peluncuran vinyl ini menjadi penawar rindu bagi mereka yang merindukan musik khas Banda Neira.

“Jika tidak ada hambatan, dan semuanya lancar, pada awal November, tahun ini. Kami masih menyusun segalanya, dan berupaya keras menyajikan yang terbaik untuk kawan-kawan sekalian,” kata Agus Egha Pamungkas dari Bojakrama Press.

Baca Juga :  Cocok untuk Kaum Mager: 10 Metode Diet Tanpa Aktivitas Fisik

Meskipun telah bubar sejak Desember 2016, Banda Neira masih menjadi salah satu grup musik yang tetap diperbincangkan.

Lagu-lagu Banda Neira masih dirapal, dinyanyikan, dan diputar di mana saja oleh pendengar.

Banyak fans yang masih berharap Banda Neira bakal reuni suatu saat nanti.

Akan tetapi, Ananda Badudu, gitaris sekaligus vokalis Banda Neira, mengatakan bahwa hal itu adalah mustahil.

Dia dan Rara Sekar kemudian sama-sama sepakat untuk menghentikan proyek tersebut.

Ananda Badudu mengatakan bahwa dirinya begitu gembira ketika akhirnya album kedua Banda Neira diterbitkan dalam format piringan hitam.

“Perlu Anda ketahui, saya tidak pernah memimpikan lagu yang saya bikin, berikut rekaman suara saya bernyanyi, akan dicetak dalam bentuk piringan hitam,” kata Ananda Badudu.

Baca Juga :  Dapat Nomor Urut 02 di Pilwalkot Bandung 2024, Haru Suandharu : Dua Artinya Doa

Kabar peluncuran piringan hitam album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti merupakan obat rindu bagi pendengar Banda Neira.

Meskipun kemungkinan reuni nyaris mustahil, tetapi mendengarkan karya Banda Neira dalam format fisik paling arkaik merupakan obat mujarab untuk memanggil ulang ingatan-ingat tentang album pamungkas Banda Neira.

Materi dari album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti mendapat mastering ulang oleh Hamzah Kusbiyanto, di Raciksuara Studio sehingga, audio akan terdengar lebih prima.

“Ada semacam pandangan di kepala saya bahwa vinyl itu barang mewah, yang menempati kasta tertinggi rilisan fisik. Sementara Banda Neira dan album-album yang saya dan Rara bikin saat kami masih aktif adalah album-album yang dibikin mulanya untuk semata-mata untuk bersenang-senang dan berkarya untuk memuaskan batin saja. Semua yang terjadi di Banda Neira mengalir begitu saja tanpa banyak direncanakan,” jelasnya.

Baca Juga :  Sistem Layanan BPJS di RSUD Kota Bandung Makin Canggih, Masyarakat Tak Perlu Antri Saat Mendaftar

Banda Neira maupun Bojakrama Press sepakat penerbitan album dalam format piringan hitam itu dikerjakan secara kolaboratif. Tidak hanya antara musisi dan pihak label rekaman, tetapi juga pendengar.

Piringan hitam nanti dilengkapi sebuah zine berisi catatan-catatan pengalaman mendengar album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti yang ditulis oleh pendengar secara.

Vinyl album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti dari Banda Neira terbit dalam tiga varian warna yakni kuning, hijau, dan hitam.

Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, mereka siap untuk melanjutkan perjalanan musik mereka dan menjelajahi lebih banyak kemungkinan kreatif di masa depan.***