NARASITODAY.COM– Masyarakat Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, menggelar Festival Budaya Seren Taun dengan tema ‘Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh’.
Festival ini merupakan acara tahunan yang menjadi simbol rasa syukur warga Puraseda.
Selama tiga hari tiga malam, desa ini dipenuhi oleh beragam kegiatan ritual tradisional, pengajian, serta penampilan seni seperti wayang golek, musik, dan tari tradisional.
Salah satu puncak acara yang menarik perhatian adalah pawai sepanjang tiga kilometer, di mana ratusan warga membawa hasil bumi dari Kampung Cigoong menuju Kantor Desa Puraseda yang baru diresmikan.
Warga membawa hasil pertanian dan peternakan seperti beras, buah-buahan, ayam, bebek, kambing, serta berbagai makanan termasuk nasi tumpeng.
Kepala Desa Puraseda, Asep Ruhiyat, menekankan bahwa festival ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar warga dan memperkenalkan kekayaan seni budaya khas Desa Puraseda kepada pengunjung dan generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut, Asep Ruhiyat memperkenalkan alat musik Goong Karuhun, warisan leluhur yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi masyarakat Desa Puraseda.
Goong ini masih dijaga dengan baik oleh sesepuh Kampung Cigoong secara turun temurun.
“Dahulunya di wilayah Kampung Cigoong terdapat kesenian tradisional seperti degung, dan beberapa perlengkapannya masih ada, termasuk Goong ini,” ujarnya.
Festival Seren Taun ini juga menjadi wujud rasa syukur atas hasil bumi yang telah diperoleh. Dalam rangkaian acara, Asep Ruhiyat secara simbolis menyerahkan beberapa bibit tanaman buah sebagai bentuk pelestarian alam.
Festival ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga ajang memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Desa Puraseda.
Dengan semangat yang terpancar dalam setiap kegiatan, Seren Taun membuktikan bahwa tradisi bisa terus hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman.
