Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati & Aktivis Pendidikan)
MENGAPA kurikulum itu selalu berubah? Sehingga sering kita mendengar bahwa jika ganti menteri, maka ganti kurikulum.
Pendapat ini bisa benar tapi juga bisa salah, karena tiap ganti menteri, ada juga yang tidak ganti kurikulum.
Ini buktinya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengumumkan tentang 4 opsi kurikulumang ditawarkan untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD sampai dengan SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA.
Empat kurikulum tersebut adalah, pertama kurikulum 2013, kedua kurikulum darurat atau kurikulum kondisi khusus yang merupakan penyederhanaan dari kurikulum 2013.
Yang ketiga Kurikulum Merdeka, dan yang keempat adalah kurikulum penyesuaian yang dilakukan secara mandiri oleh setiap sekolah.
Jadi kurikulum yang keempat ini, mas Nadiem memberikan opsi untuk melakukan penyederhanaan secara mandiri dari 3 kurikulum yang ada.
Wah keren dan bijaksana ya mas Nadiem, menyadari betapa masih beragamnya mutu tiap sekolah di Indonesia, sehingga timbul 4 opsi kurikulum tersebut. Atau ganti menteri, tapi tidak harus ganti kurikulum.
Pengertian kurikulum menurut UU No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) adalah kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi.
Dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Seperti diketahui di Indonesia, sejak pertama diterapkan pada tahun 1947, perubahan kurikulum telah terjadi beberapa kali yaitu, masa kemerdekaan dan orde lama (1952 dan 1964) masa orde baru (1968, 1975, 1984, dan 1994), serta era reformasi dan setelahnya (2004, 2006, 2013, dan 2022).
Jadi mudah untuk menjawabnya mengapa kurikulum itu selalu berubah? Karena jaman juga berubah, maka otomatis tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan juga berubah.
Apalagi pada jaman globalisasi ini yang serba cepat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Belum lagi jaman yang berbeda antara generasi old dengan generasi zaman now.
Dan ini sesuai dengan Hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi Rasulullah bersabda”Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan jamannya, karena mereka hidup di jaman mereka bukan pada jamanmu.
Sesungguhnya mereka diciptakan untuk jamannya, sedang kalian diciptakan untuk jaman kalian” (HR. Ali bin Abi Thalib). Jayalah Indonesiaku. ***