Pengakuan Pelajar yang Hendak Tawuran : Mencari Jati Diri dan Menghindari Bullying

0

NARASITODAY.COM- Pelajar saat ini tidak kapok-kapok melakukan aksi tawuran. Bukannya tekun belajar menuntut ilmu pendidikan, ini malah akan melakukan aksi tawuran membawa senjata tajam (Sajam).

Belasan remaja dari beberapa sekolah di Kabupaten Bogor, pun diamankan pihak kepolisian Polsek Cileungsi, Polres Bogor. Kamis (9/5/24).

“Dari Hasil patroli Polsek Cileungsi, kami mengamankan 14 orang pelajar yang hendak tawuran beserta barang bukti senjata tajam berupa parang, ” kata Kanit Reskrim Polsek Cileungsi Ipda Hendrik kepada awak media.

Baca Juga :  Tahun 2024 Ketua IMI Aan Triana Akan Bangun Sirkuit Rumpin Semi Mandalika

Kanit Reskrim Polsek Cileungsi Ipda Hendrik, memanggil orang tua dari 14 pelajar yang hendak tawuran tersebut untuk membuat komitmen hal serupa tidak terjadi kembali.

“Kami memanggil orang tua dari 14 anak tersebut untuk membuat komitmen sebelum kami pulangkan kembali kepada orang tuanya,” ujarnya.

“Karena ini masih dalam proses penyelidikan, kami mewajibkan Minggu depan untuk 14 anak ini dilakukan pemeriksaan dengan didampingi orang tua dan Bapas. Tujuan di lakukan penyelidikan untuk mencari tau siapa pemilik senjata tajam ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Ramalan zodiak hari ini Rabu 17 Juli 2024, Gemini Penuh Semangat dan Kehidupan Sosial yang Ramai

Lanjut Ipda Hendrik, dirinya meminta orang tua untuk kooperatif dan sempatkan diri untuk menemani anak-anaknya dalam proses penyelidikan nanti, agar orang tua mengetahui apa saja yang dilakukan oleh anak-anak mereka.

“Kami masih memberikan kesempatan kepada orang tua untuk menjaga anaknya, jika para orang tua yang hadir disini sudah tidak sanggup untuk menjaga anaknya, kami akan jaga dan bina dengan cara kami,” tegasnya.

Baca Juga :  Viral!! Vidio Genk Motor di Kemang Bacok Kendaraan Milik Warga, Begini Kesaksian Warga

Sementara, salah seorang pelajar asal Jonggol yang turut mengikuti tawuran tersebut mengatakan, dirinya mengikuti tawuran karena ingin mencari jati diri dan menghindari pembulian dilingkungan sekolahnya.

“Gabungan dari mana-mana, janjian lewat Instagram, saya ikut tawuran mencari jati diri, karena kalo gak berani ikut tawuran sering dibilang Cemen, ” pungkasnya.***