NARASITODAY.COM – Dalam sorotan Pilkada Kabupaten Bogor, hasil survei kontroversial dari Lembaga Studi Visi Nusantara menciptakan gelombang perdebatan, dan Aktivis Pamijahan, Kang Taopik, turut mengungkapkan keraguan.
Menurut Kang Taopik, meskipun hasil survei tersebut sah secara hukum, namun klaim bahwa ektabilitas Ketua DPRD mengalahkan mantan Bupati Iwan Setiawan tidak selaras dengan realitas yang ia ketahui. Dalam obrolan santai di warkop tepi jalan, Taopik menyatakan keheranannya terhadap metode survei yang tidak terungkap.
“Saya heran dengan metode surveinya. Apakah ini menggunakan Omnibus Survey, Longitudinal, atau metode lainnya? Ektabilitas seharusnya didukung oleh tingkat kekenalan di masyarakat,” ujar Taopik, Aktivis Kabupaten Bogor dan Kader HMI.
Taopik mempertanyakan logika sederhana, di mana menurutnya, mantan Bupati Iwan Setiawan lebih dikenal karena lebih sering turun langsung ke masyarakat. Sebaliknya, Ketua DPRD jarang turun langsung dan mungkin kurang dikenal di masyarakat.
Dalam menghadapi misteri survei ini, pertanyaan seputar metode dan keberlanjutan interaksi langsung dengan masyarakat menjadi sorotan, menciptakan keraguan terhadap hasil yang diumumkan.