NARASITODAY.COM- Menteri lingkungan hidup dan kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar turun gunung untuk menghadiri kegiatan Talk Show Pesona Kampus Hijau yang mengusung tajuk Keberhasilan Indonesia dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Kampus IPB Dramaga.
Dalam sambutannya Siti Nurbaya mengajak semua pihak meningkatkan kerjasama dan bahu membahu mengendalikan kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2024.
Tantangan dalam penanggulangan karhutla pada tahun ini lebih berat karena bersamaan dengan Pilkada mulai Juli hingga November.
“Pada 2023 dengan El-Nino juga maka menjadi penting untuk membawa analisis ini ke kampus. Tahun 2023 kita pahami sebagai El-Nino dan luas areal terbakar tercatat sebesar 1,16 juta Ha, dengan catatan lebih dari 300 ribu Ha areal terbakar (NTT, NTB, Sultra dan Jatim) adalah savanah. Areal gambut terbakar seluas 187 ribu Ha (12%),” jelas Siti Nurbaya. Rabu, (14/3).
Siti Nurbaya mengungkapkan Data sementara mencatat perkiraan emisi GRK dari karhutla tahun 2023 sebesar 182 juta ton C02 eq atau menurun jauh dari emisi karhutla tahun 2019 sebesar 624 juta ton (atau turun 71%) pada kondisi El-Nino.
Artinya upaya pencegahan permanen yang dilakukan oleh Indonesia dengan kegiatan pemerintah, pemda, TNI/POLRI dan masyarakat serta aktivis dan akademisi termasuk law enforcement dan judiciary, telah membuahkan hasil yang baik dan mungkin gemilang. Mengingat bahwa tahun 2023 Global Fires di Canada seluas 4,62 Juta Ha; Brazil 3.6 juta Ha; US 2.4 juta Ha.
“Dengan kerja keras bersama dan dukungan semua pihak, strategi menuju solusi permanen pencegahan karhutla menunjukkan hasil nyata. Kita bisa menekan luas karhutla yang signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023 yang lalu, kita bisa menurunkan luas karhutla sebesar ±488.064,65 Ha atau 29,59% dibandingkan karhutla tahun 2019,”terangnya.
Bahkan menurut BMKG, tahun 2023 intensitas El Nino pada level yang lebih kuat bila dibandingkan dengan El Nino pada tahun 2019. Dalam rentang waktu selama hampir satu dekade ini luas karhutla dari tahun ke tahun menurun 37% hingga 94% per tahun.
Atas capaian tersebut, Siti Nurbaya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh pihak atas kerjasama dan dukungan kerja bersama yang baik dan positif, konstruktif selama ini dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
“Namun rasa bangga itu jangan sampai melepas kewaspadaan kita, kedepan kita tidak boleh lengah untuk terus mengantisipasi karhutla, karena karhutla masih berpotensi menjadi ancaman dalam pengelolaan,”tutupnya.***