Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati & Aktivis Pendidikan)
PESANTREN Kilat (Sanlat) adalah kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan di sekolah saat bulan suci ramadhan.
Adapun salah satu tujuan dari adanya pesantren kilat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan agama Islam dan menumbuhkan semangat kebersamaan dikalangan peserta didik.
Biasanya beberapa kegiatan sanlat adalah sebagai berikut, yaitu: sholat berjamaah, kuliah tujuh menit (kultum), lomba keagamaan, buka bersama (bukber), belajar baca tulis Kitab Suci Al-Quran.
Berbagi takjil, aneka permainan games, perkenalan materi dan praktik keagamaan, pentas seni religius, tugas pribadi atau kelompok serta bantuan sosial (bansos) dan lain-lain.
Satuan pendidikan (sekolah), mangga mau pilih kegiatan yang mana terserah, itu tergantung kemampuan, sarana dan prasarana dan kesiapan tiap sekolah.
Karena tiap sekolah punya budaya dan kemampuan yang berbeda-beda. Lagi pula di jaman sekarang ini (Era Kurikulum Merdeka) sudah tidak ada lagi pemaksaan dan penyeragaman dalam Proses Belajar Mengajar (PBM).
Sebetulnya pesantren kilat ini sudah dilakukan oleh semua Pondok Pesantren (Ponpes), Madrasah Ibtidaiyah (MI), MTs (Madrasah Tsanawiyah), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Islam Terpadu (IT), sekolah keagamaan dan Sekolah Boarding School.
Dengan kata lain sanlat ini sudah menjadi makanan sehari-hari di semua Pondok pesantren dan sekolah berciri agama Islam ini di seluruh Indonesia.
Nah agar pelaksanaan sanlat penuh prestasi seperti judul tulisan ini, maka semua kegiatan sanlat yang disebutkan di atas, harus bisa membuat dampak positif bagi peserta didik.
Makanya pelaksanaan sanlat jangan asa-asalan saja, tapi harus serius dan yang terbaik, artinya sanlat bisa memberi inspirasi dan memotivasi kepada peserta didik.
Jika perlu mengundang narasumber dari luar yang berkualitas dan bisa menginspirasi serta ada warna lain, bukan penulis merendahkan guru di sekolah tersebut, kan tiap hari sudah dididik oleh gurunya.
Dan indikator keberhasilan sanlat akan terlihat, setelah mengikuti sanlat harusnya peserta didik menjadi lebih baik lagi.
Misal yang semula tidak taat sama orang tua dan guru menjadi taat dan hormat kepada orang tua dan guru. Yang semula shalatnya bolong-bolong menjadi shalatnya lengkap.
Yang semula pacaran, menjadi tidak pacaran. Yang semula suka membully jadi berkatanya ramah dan sopan. Yang semula sering tawuran menjadi pribadi yang penyayang, dan lain-lain.
Pokoknya ada perubahan yang signifikan ke arah kebaikan dan yang sudah berakhlak baik menjadi tambah baik lagi. Jayalah Indonesiaku. ***