NARASITODAY.COM- Dinas kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat, mencatat penyakit demam berdarah dangue (DBD) di Kota Bogor terbanyak se-jawa barat.
Kadinkes Jabar Vini Adiana Dewi, ia mengatakan, jumlah kasus DBD dari data yang ia terima hampir menyentuh di angka delapan ribu tersebut paling tinggi berada di Kota Bogor, Bandung Barat dan Subang.
“Sampai bulan Maret tanggal 8 ini, 7.654 kasus, dengan yang tertinggi itu ada di kota Bogor sekitar 800-an lalu di sekitar 800-an dan disubang 700-an,”ujar Vini Adiana pada Jumat (8/3/2024).
Ia menjelaskan, dampak dari kasus yang meningkat itu diantaranya puluhan warga yang terjangkit DBD meninggal dunia.
“Angka kematiannya itu 71 orang, dimana tadi yang kematian tertinggi itu di Subang selanjutnya di Bandung Barat dan di Bogor,”ucapnya.
Kadinkes mengatakan, maraknya penyebaran nyamuk Aedes aegypti ini diduga difaktori cuaca sehingga bisa berkembang biak dengan cepat.
Sehingga kata dia, penyakit yang dikarenakan Aedes aegypti ini rawan tertular setelah nyamuk tersebut menggigit dari orang sakit.
“Tadi adanya perubahan La Nina ke Elnino. Nah ini ternyata Sangat berpengaruh besar Terhadap perindukan nyamuk tersebut Jadi sekali lagi teman-teman sekalian Demam berdarah kalau gak ada nyamuk Aedes aegypti Gak akan menular, Mau duduk bersama-sama, tidur bersama-sama Sama orang demam berdarah gak akan. Tapi ketika nyamuknya Menggigit yang sakit demam berdarah lalu menggigit kita yang sehat itu baru tertular,”katanya.